INDONESIA
Lompat batu atau yang
biasa disebut oleh orang Nias sebagai “fahombo batu” adalah pada mulanya
dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang
bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu
bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2
m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak
akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada
konflik dengan warga desa lain.
Batik adalah kain
bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan
malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang
memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi,
serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan
sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.
Meresek adalah kegiatan
sebelum dilakukan pernikahan di budaya padang, biasanya meresek melakukan
pertemuan pertama antar keluarga dimana pihak wanita yang mendatangi pihak pria
dan meminang pihak pria dengan membawa barang-barang pinangan yang sudah
disiapkan.
ENGLISH
The
stone jump or so-called by Nias people as "stone fahombo" was
originally performed by a young Nias man to show that the youth concerned was
considered mature and mature physically. Furthermore, if the young man is able
to jump over a stone that is arranged to reach a height of 2 m with a thickness
of 40 cm perfectly, then that means the young man will soon become the youth of
his village defender Sami mbanua or limbo hour, if there is a conflict with the
other villagers.
Batik
is a pictorial fabric that is specially made by writing or putting the night on
the cloth, then processing is processed in a certain way that has a
peculiarity. Batik Indonesia, as a whole of technology, technology, and related
motive and cultural development, by UNESCO have been designated as Humanitarian
Heritage for Oral and Nonbendawi Culture.
Meresek is a pre-wedding activity in the culture of
the Padang, usually receptive to the first encounter between the families where
the women who come to the men and marry the men with carrying goods that have
been prepared proposal.
SLT :
Lompat
batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai “fahombo batu” adalah
pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda
yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik
|
TLT:
The stone jump or so-called
by Nias people as "stone
fahombo" was originally performed by a young Nias man to show that
the youth concerned was considered mature and mature physically.
|
SLT:
Batik
adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau
menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara
tertentu yang memiliki kekhasan.
|
TLT:
Batik is a
pictorial fabric that is specially made by writing or putting the night on
the cloth, then processing is processed in a certain way that has a
peculiarity.
|
SLT:
Meresek
adalah kegiatan sebelum dilakukan pernikahan di budaya padang, biasanya
meresek melakukan pertemuan pertama antar keluarga dimana pihak wanita yang
mendatangi pihak pria dan meminang pihak pria dengan membawa barang-barang
pinangan yang sudah disiapkan.
|
TLT:
Meresek is a
pre-wedding activity in the culture of the Padang, usually receptive to the
first encounter between the families where the women who come to the men and
marry the men with carrying goods that have been prepared proposal.
|
Analisa
Kata
lompat batu setelah diterjemahkan menjadi The stone jump , menurut analisa saya
kata ini telah diterjemahkan oleh google translate dengan menggunakan metode
word for word ini bisa diterima.
Kata
Batik tidak diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris karena Batik merupakan
bahasa budaya yang hanya familiar di Indonesia, menurut analisa saya google translate
menerjemahkan kata Batik ke dalam kata itu lagi adalah benar karena
sesuai dengan teknik penerjemahan yaitu teknik borrowing (pure borrowing)
dimana artinya penerjemahan yang dilakukan dengan meminjam kata atau ungkapan
dari BSu.
Sama
dengan perihal “Batik” , Kata “Meresek” juga tidak diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris karena Meresek juga merupakan bahasa budaya yang dikenal di
Indonesia saja, dan menurut analisa saya penerjemahan ini juga dilakukan dengan
teknik borrowing atau teknik meminjam kata atau ungkapan dari Bsu.
Analysis
The
stone jump word after translated to The stone jump, according to my analysis,
this word has been translated by Google translate using this word-for-word
method is acceptable.
The word Batik is not translated into English because Batik
is a cultural language that is only known in Indonesia, according to my
analysis google translate translated Batik words into the word again is true
because in accordance with the technique of translation is the technique of
borrowing (borrowing pure) where the word translation which is done by using a
word or phrase from BSu.
Similar to the subject of "Batik", the word “Meresek” is also not translated into English because it is also a cultural language known in Indonesia only, and according to my analysis this translation is also done by borrowing techniques or techniques of words or phrases from Bsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar